Telah kita ketahui Murai Batu yakni burung jenis Fighter dan burung jenis ini tidak sanggup tampil sepanjang tahun, meskipun tidak pernah mengubah penanganan terhadap si burung baik dari sisi pakan, mandi, jemur maupun proteksi extra fooding alasannya yakni burung mengalami sirkulasi tahunan yang wajib dijalani. Mabung yang diistilahkan para penghobi ngurak yakni ritual rutin yang wajib dijalani setiap burung. Ditandai dengan rontoknya bulu secara sedikit demi sedikit hingga dengan tumbuh bulu jarum dan hingga kembali mulus. Adapun tip perawatan Murai Batu dikala mabung/ngurak yakni sebagai berikut :
- Tidak perlu dilakukan penjemuran dan letakkan ditempat yang teduh
- Kurangi waktu mandi yang biasa tiap hari menjadi 2/3 hari sekali
- Kandang tetap dibersihkan tiap hari dan di krodong sepanjang masa mabung
- Asingkan dari burung yang sejenis
- Latakkan burung master disekeliling
- Beri vitaman B complex /Growvit pada minumannya terutama untuk menjaga stamina burung
- Berikan kroto lebih banyak dan dikurangi jumlah proteksi jangkrik yang biasa 5 atau lebih berikan menjadi 2 saja
Saat burung Murai Batu sudah muluspun banyak para pemain kecewa, sesudah sekian usang ngurak dengan kondisi burung dengan bulu komplit menyerupai sedia kala tetapi tidak mengeluarkan kicauan apalagi tembakan andalannya. Hal ini sering terjadi alasannya yakni pemahaman ngurak tidak identik dengan mulusnya bulu burung tersebut, ternyata ada masa untuk mengeraskan bulu muda sehingga perlu waktu hingga dengan 2 bulan. Tip perawatan dikala tumbuh bulu yakni sebagai berikut :
- Jangan pernah lakukan penjemuran dikala pertumbuhan bulu hal ini akan menghentikan pertumbuhan bulu alasannya yakni terjadi pengerasan bulu secara dini
- Saat bulu sudah mekasimal lakukan penjemuran secara sedikit demi sedikit sebagai berikut :
- Minggu pertama dijemur selama 1/2jam
- Minggu Kedua dijemur selama ¾ jam
- Minggu ke3 dan ke4 dijemur selama 1 jam
- Minggu ke5 dan ke6 dijemur selama 1.5 jam
- Minggu ke7 dan ke8 dijemur selama2 jam
- Jangan Pernah mengadu sebelum 2bulan sanggup berakibat burung menjadi tidak terkendali dan cenderung galak. Pola perawatan mandi dan setelan masakan kembalikan menyerupai setelan sedia kala dikala sebelum mabung.
Setelah simpulan penjemuran selama 2 bulan cobalah dilatihan kecil terlebih dahulu antara 15-20 burung biar burung Murai Batu anda tidak terlalu kaget, dan biasakanlah melombakan burung anda 2 ahad sekali biar burung Murai Batu anda sanggup selalu tampil prima. Semoga bermanfaat dan selamat berlomba
Menampilkan Murai Batu Prestasi
Komunitas burung memang sangat mengasikkan, dimanapun kita berada selalu ada saja sheering pengetahuan di dunia burung kicau, yang dihasilkanpun tidak hanya seputaran pengetahuan burung tetapi terjadi ikatan informal yang menghubungkan tali silahturahmi di antara komunitas itu, ada yang membentuk dalam club dan ada yang tidak mau terikat dengan wadah tersebut dalam arti bebas yang diistilahkan SF (Single Fighter). Dimana pun kita tidak akan merasa sendirian baik itu diperjalan kereta, bus hingga dengan pesawat terbang dan levelnya pun mulai dari kelas teri hingga dengan kelas Kakap dari seniman hingga dengan politikus itupun tidak membedakan ras dan agama
Dari sumber-sumber dialog cangkru’an maupun di perjalanan dan dari internet sheering seputaran perburungan sering terjadi, untuk itu saya berusaha marangkum yang sering dibahas dikala obrolan, bagaimana menampilkan burung Murai mencapai performa yang optimal. Tip ini berlaku bagi burung Murai Batu prestasi atau burung yang pernah mencapai puncak tetapi menjadi tidak tampil dikala berpindah tangan dan berubah rawatan.
Perawatan Harian
- Pagi sekitar jam 7.00 krodong burung di buka ditempat teduh
- Berikan 5 ekor jangkrik
- Berikan 2 sendok makan kroto yg sudah dibersihkan
- Jemur 1-2 jam (tergantung kesenangannya) alasannya yakni ada juga murai yang tidak mau dijemur terlalu lama, cukup ½ jam saja.
- Setelah simpulan dianginkan 20 mnt kemudian ditutup, simpan ditempat teduh dan dikelilingi burung master(burung isian)
- Sore sekitar jam 3 sore buka krodong kemudian mandikan
- Setelah simpulan beri jangkrik kembali 5 ekor sesudah itu tutup kmbali
- Gantung burung ditempat yang hening dan jangan terlalu terperinci sehingga burung sanggup ber istirahat dengan tenang.
- Bagi yang bahagia menawarkan Vitamin sebaiknya cukup diberikan 2x seminggu, jangan terlalu sering menawarkan vitamin, murai termasuk burung yang sensitif terhadap basi yang berlebihan kalau terlalu sering dan terlalu banyak memberi vitamin, bisa-bisa murai jadi tidak mau minum sehingga burung jadi serak.
Perawatan 1 Minggu sebelum lomba
Murai Batu merupakan burung dengan type fighter yang tinggi, sehingga dibutuhkan kondisi yang benar-benar prima pada dikala dilombakan selain mental jawaranya.Untuk perawatan seminggu sebelum lomba yang sering dilakukan para pemain yakni sebagai berikut :
Dari senin s/d rabu burung dirawat menyerupai rawatan harian diatas
Mulai kamis porsi jangkrik dinaikan yg tadinya 5 pagi Makara 8 dan 7 Sore jadi 15 sedangkan perawatan lainnya sama dengan hari biasa.
Jum’at porsi jangkrik dinaikan menjadi 10 pagi dan 10 sore, tambah 5 ekor ulat hongkong dan perawatan lainnya sama dengan hari biasa.
Sabtu porsi jangkrik dinaikan lagi 15 pg, 10 sore, tambah 5 ekor ulat hongkong + kroto 2 sendok makan pagi hari saja dan khusus pada hari sabtu ini burung tidak dijemur dan tidak dimandikan pada sore harinya, jadi burung dikrodong seharian ditempat yang teduh sesudah diberikan kroto, jangkrik, ulat hongkong.
Pada hari ahad pagi burung diberi jangkrik 10 ekor, ulat hongkong 5 ekor dan kroto 2 sendok makan, burung tetap jangan dimandikan dan usahakan pada dikala menunggu untuk dilombakan disimpan ditempat yang jauh dari lapangan lomba dan burung murai lainnya. sehingga diperlukan pada dikala krodong dibuka dilapangan lomba burung sanggup keluar nafsunya dan tenaganya masih full untuk menandingi lawan-lawannya.
Jika akan diturunkan pada babak berikutnya burung kalau sanggup jangan dimandikan, beri jangkrik 5 ekor, ulat hongkong 3 ekor dan simpan ditempat yg jauh
Bila kita cermati waktu cara perawatan diatas selaku seorang profesional niscaya tidak mempunyai waktu luang yang cukup, untuk itu perlu disikapi dengan rekrutment perawat burung. Rekrut perawat burung gampang-gampang susah yang perlu diperhatikan untuk seorang perawat burung sebaiknya yang jujur, hobi burung dan bersahabat rumah sehingga memudahkan pemantauan atau dengan cara menitipkan burung pada temen satu club yang mempunyai waktu cukup untuk menawarkan resep diatas.
Perawatan sesudah lombaUntuk menghindari burung Murai tidak menjadi galak sesudah dilombakan, usahakan pulang dari lapangan lomba murai kerikil dimandikan dan jangan diberikan jangkrik kembali, perawatan berikutnya sanggup dikembalikan kepada cara perawatan harian sebelumnya.
Sekali lagi cara perawatan diatas yakni cara perawatan yang biasa digunakan sebelum lomba dan ini hanya cocok untuk burung-burung yang sudah mempunyai mental yang matang, jikalau burung kegalakan atau malah kurang kasar sanggup diadaptasi dari cara proteksi extra fooding nya, terutama jangkrik dan ulat hongkongnya. Jika burung kegalakan jangan pernah memberi ulat hongkong sebelum lomba dan jumlah jangkrik sanggup dikurangi baik harian maupun seminggu sebelum lomba. Sedangkan bila burung kurang kasar sanggup ditambah jumlah jangkrik yang diberikan baik harian maupun satu ahad sebelum lomba, disarankan jumlah ulat hongkong yang diberikan jangan terlalu berlebihan alasannya yakni takut menimbulkan efek samping menyerupai rontok bulu atau kegalakan.
Efek Pemberian Doping
Jika ingin Murai Batu berprestasi dalam jangka panjang disarankan jangan pernah memberi doping, menurut pengalaman proteksi doping akan menimbulkan efek samping yang tidak baik berupa ketergantungan terhadap doping tersebut dan burung tidak kasar kembali sesudah usai mabung. Doping yang sering digunakan dikala ini yakni Orong-Orong, Kelabang dan sejenis cairan Tonic. Demikian semoga bermanfaat dan selamat berlomba.
http://ismuriarso.wordpress.com
0 Response to "Menampilkan Kembali Murai Watu"