Latest News

Jenis Dan Kandungan Gizi Materi Pakan Ternak


Berikut Ini Kandungan Nutrisi Berbagai Macam Bahan Baku Pakan Ternak Seperti Onggok, Jagung, Dedak. Pollard, Bungkil Kedelai, Tepung Ikan, Bungkil Sawit dll

Bahan Baku Pakan Ternak Dapat dikelompokkan dalam 3 Kelompok Besar menurut nutrisi yang dikandungnya yaitu:
  • Bahan Pakan Ternak Sumber Energi
  • Bahan Pakan Ternak Sumber Protein
  • Bahan Pakan Sumber Vitamin dan Mineral

Bahan Baku Pakan Ternak Sebagai Sumber Energi

Hasil pengamatan organoleptik terhadap beberapa jenis materi pakan yang menjadi sumber energi :
Bahan pakan warna Tekstur bau rasa Sumber
Onggok Coklat krem Kasar Singkong Singkong Energi
Dedak padi Coklat Halus Padi Pahit Energi
Jagung Orange Butiran Bau jagung Manis Energi
Pollard Coklat muda Lembut Tepung terigu manis Energi

Jagung
Jagung adalah tumbuhan berkeping tunggal atau monokotil, akar jagung berupa akar serabut yang sanggup mencapai kedalaman 8 m tapi rata rata pada kisaran 2 m. Pada jagung remaja muncul akar adventif dari buku-buku batang pecahan bawah yang membantu menyangga tegaknya tanaman.
Jagung merupakan tumbuhan semusim dengan siklus hidup 80-150 hari. Pada umumnya tinggi tumbuhan jagung mencapai 1-3m bahkan ada yang mencapai 6m. jagung meerupakan energi utama bagi ternak sebab kandungan pati jagung lebih dari 60-80% dan gampang dicerna sebab kandungan serat garang relatif rendah. Pati jagung berbentuk amilosa amilopektin. Jagung mengandung xantofil yang berkhasiat untuk meningkatkan kepekatan warna kuning pada kaki ayam dan kuning telur. Kandungan lemak jagung lebih tinggi 3% disbanding sorgum, gandum, gaplek dan beras. Protein pada jagung hanya 8,5%.

Berikut yaitu besarnya persentase jagung dalam ransum :

– Jagung : 55% – minyak : 2%

– Dedak : 9% – fosfat : 1%

– Protein nabati : 25% – materi lain : 4%

– Protein hewani : 4%

Sentra penghasil jagung terbesar di Indonesia yaitu kawasan Gorontalo sedangakan pusat pengolahan jagung terbesar di Indonesia berada di Lampung dan Jawa Timur. Sentra penghasil jagung terbesar di dunia berada di Meksiko selatan. Harga jagung per kg di kawasan Sumatera Utara mencapai Rp. 2.100/kg, di jawa tengah Rp. 3.500/kg, di Yogyakarta Rp. 1.900- Rp.2.000/kg. harga jagung pipilan dengan kadar air rendah dijual dengan harga Rp. 2.200/kg – Rp. 2.350/kg.

Kandungan gizi dalam 100 gr jagung yaitu sebagai berikut :

– Kalori : 355 kal

– Protein : 9,2 gr

– Lemak : 3.9 gr

– Karbohidrat : 73,7 gr

– Kalsium : 10 mg

– Posfor : 256 mg

– Besi : 2,4 mg

– Vitamin A : 510 SI

– Vitamin B1 : 0,38 mg

– Air : 12 gr

Permasalahan utama dalam produksi jagung :

– adanya kesulitan dalam pasca panen, sehingga jagung sulit dikeringkan.

– Komoditi jagung import lebih besar daripada jagung lokal.

– Harga jual jagung lokal rendah,karena kadar air masih mencapai 15%.

– Banyaknya tengkulak yang merugikan para petani jagung.

Solusi untuk mengatasi permasalahan jagung di Indonesia :

– Penetapan harga jual maksimum dan minimum

– Memperbesar hasil produksi semoga hasil lokal sanggup melebihi hasil import.

Onggok
Onggok adalah sisa giling tapioka yang berasal dari singkong atau ubi kayu. Dalam Bahasa Jawa seringkali disebut Gaber. Ada 2 (dua) jenis onggok yang lazim beredar yaitu onggok kering dan onggok basah.
Onggok yaitu pakan sumber energi yang berasal dari sisa pengolahaan singkong menjadi tepung tapioka. Kandungan pada onggok antara lain :

– protein garang : 2,89% – serat garang : 14,73%

– bubuk : 1,21% – beta-N : 80,80%

– lemak garang : 0,38% – air : 20,31%

Di Lampung timur harga per kg onggok kering asahan yaitu Rp. 500/Kg,untuk onggok kering super harganya Rp. 950/kg. Untuk onggok lembap asahan harganya sekitar Rp.12.000/karung dan untuk onggok lembap super harganya Rp. 14.000/karung. Dalam ransum onggok digunakan sebesar kurang lebih 30%. Sentra penghasil onggok di dunia yaitu Indonesia dan untuk pusat penghasil onggok terbesar di Indonesia yaitu di kawasan Lampung Utara.

Permasalan utama yang ada pada onggok yaitu sebab onggok mempunyai kandungan protein yang rendah sekitar < 15 % dan mempunyai kandungan serat garang yang tinggi. Salah solusi untuk meningkatkan kualitas dari onggok tersebut. Fermentasi dilakukan secara semi padat dengan memakai Aspergillus niger secara inokulum dan adonan urea dan ammonium sulfat sebagai sumber nitrogen anorganik.

Pollard
POLLARD (dedak gandum-Triticum sativum lank), yaitu produk samping dari proses milling gandum , yang berkhasiat sebagai materi baku untuk pembuatan produk pakan ternak sebab mempunyai kadar protein dan nutrisi yang tinggi Angka konversi pollard dari materi baku sekitar 25-26%.
Pollard yaitu hasil sampingan dari proses pembuatan tepung terigu. Komposisi dari pollard yaitu sebagai berikut :

– materi kering : 88,4% – lemak garang : 5,1%

– protein garang : 17% – BETN : 45%

– serat garang : 8,8% – bubuk : 24,1%

Harga pollard per kg yaitu sebesar Rp.1.900. Persenatase penggungaan pollard dalam ransum sebesar 35%. Penghasil terbesar pollard di dunia yaitu Australia. Permasalahan utama pada materi pakan ini yaitu kandungan protein pada pollard cukup rendah sehingga keutuhan nutrient ternak tidak tercukupi. Salah satu solusi untuk meningkatkan kandungan protein pada pollard yaitu dengan cara fermentasi dengan menggungakan kapang Aspergillus niger.


Dedak Padi
Dedak padi merupakan limbah pengolahan padi menjadi beras dan kualitasnya majemuk tergantung dari varietas padi. Dedak padi adalah hasil samping pada pabrik penggilingan padi dalam memproduksi beras.
Dedak padi berasal dari sisa penggelingan padi. Komposisi kimia dari dedak padi yaitu sebagai berikut :

– Air : 10% – serat garang : 10%

– protein garang : 7,5% – lemak : 2,25%

– bubuk : 7,5%

Harga dedak padi yaitu antara Rp.1.800-Rp.2.200/kg. Dalam ransum dedak digunakan sebesar 15% pada ayam petelur, pada fase starter digunakan sebanyak 20%, untuk ayam broiler 5-20%. Maksimal santunan dedak pada ransum yaitu sebesar 20 % sebab dedak padi bersifat pencahar. Sentral penghasil dedak padi terbesar di Indonesia yaitu kawasan Karawang, Jawa Barat.

Permasalahan dari dedak padi dalam pemakaiannya dalam ransum yaitu kandungan serat kasarnya sangat tinggi, kandungan kalsiumnya menurun sekitar 0,05%, kandungan posfor meningkat sekitar 15%, gampang tengik sebab mengandung enzim lipase. Solusi untuk mengatasi permasalahan dedak padi tersebut antara lain dengan menyimpannya dalam suhu rendah. Penambahan enzim kompleks ( phitase, carbohidrase, protease ) akan meningkatkan nilai cerna dilihat dari aspek pertumbuhan dan efisiensi ranum.

Bahan Baku Pakan Ternak Sebagai Sumber Protein

Berikut ini yaitu hasil organoleptik terhadap bebrapa jenis pakan yang menjadi sumber protein :
Bahan warna Tekstur Bau Rasa Sumber
Bungkil kedelai Kuning kecoklatan Kasar, butiran kecil Kedelai Manis Protein nabati
Tepung ikan Coklat tua Kasar Ikan asin Ikan Protein hewani
MBM Coklat tua Kasar Abon daging Daging Protein hewani
Bungkil kelapa Coklat tua Kasar Kelapa ongseng Pahit Protein nabati
Bungkil inti sawit Coklat tanah Butiran besar Sawit Agak pahit Protein nabati

Bungkil Kedelai

Bungkil kedelai yaitu produk sampingan dari industri pengolahan minyak kedelai yaitu suatu masa yang tersedia sehabis minyak diambil menurut metode pembuatannya terdapat dua tipe bungkil kedelai yaitu :
soybean meal dehulled : bungkil dari biji kedelai yang telah dipisahkan dari kulit bijinya.
soybean meal regular : kulit bijinya ditambahkan kembali pada pembuatan minyak kedelai

Biji kedelai yaitu biji-bijian yang tertinggi kandungan proteinnya yaitu sekitar 42%. Sewaktu panen biji kedelai masih cukup tinggi kandungan kadar airnya. Oleh sebab itu perlu diturunkan lagi kadar airnya menjadi sekitar 15% semoga sanggup usang disimpan. Bila digunakan sebagai pakan perlu digiling terlebih dahulu semoga gampang dicampur. Bagi ternak non ruminansia ( babi muda dan unggas ) perlu adanay pemansan 1150C selama 10 menit sehingga tidak mengganggu proses pencernaan.

Komposisi kandungan kimia dari kedelai yaitu sebagai berikut :

– kadar air : 12% – calsium : 0,4%

– protein garang : 46% – fospor : 0,8%

– serat garang : 6,5 % – aflatonin : 50 (ppg)

– bubuk : 7% – lemak garang : 3,7%

harga dari bungkil kedelai bsa mencapai Rp. 5000/Kg. persentase penggunaan bungkil kedelai dalam ransum yaitu sebesar 25%. Sentra penghasil bungkil kedelai terbesar di dunia yaitu Amerika Serikat. Permasalahan utama dari bungkil kedelai yaitu harganya yang mahal, kualitas kedelai lokal yang masih juah dari kualitas kedelai import. Beberapa solusi dalam menagatasi permasalahan bungkil kedelai ini antara lain yaitu peningkatan kualitas dari kedelai lokal serta peningkatan pajak import dari kedelai.


Tepung ikan

Tepung ikan yaitu pemanfaatan dari banyaknya produksi ikan. Komposisi kimia dari tepung ikan yaitu :

– protein : 40-45% – lemak : 5,65%

– air : 8,72% – serat garang : 2,38%

– bubuk : 7,19% – posfor :1,01%

Persenatase penggunaan tepung ikan dalam ransum berbeda-beda menyerupai pada ayam pedaging atau petelur tepung ikan digunakan sebesar 5-10%, itik petelur 5-10%, itik potong 5-12%, puyuh 5-10%, merpati 5%, kalkun 5-15%. Harga dari tepung ikan yaitu sebesar Rp.4.000/Kg. sentral penghasil tepung ikan terbesar di Indonesia yaitu di kawasan Ponorogo,Jawa Timur.

Permasalahan dari tepung ikan yaitu semakin usang disimpan aorama ikan akan menghilang oleh sebab itu kandungan nutrisinya semakin kecil. Selain itu tepung ikan membutuhkan pengeringan yang sempurna sebab jikalau lembab gampang ditumbuhi jamur yang akan merusak kandungan nutrient. Beberapa solusi yang sanggup digunakan dalam mengatasi permasalahan tepungikan diantaranya yaitu penyimpanan tepung ikan dalam plastic untuk menghindari basil dengan jamur yang memicu kerusakan pakan. Penggungaan materi pengawet semoga tepung ikan menjadi lebih tahan lama.


MBM

Komposisi kimia pada MBM yaitu sebagai berikut :

– materi kering : 88,5% – lemak : 11,75%

– bubuk : 27,73% – serat garang : 2,71%

– protein : 61,13% – kalsium : 7,6%

– BETN : 0,68% – posfor : 3,76%

Harga per kg dari MBM yaitu Rp.36.000. Persentase penggunaan dalam ransum yaitu sebesar 1-3%. Sentra pengahasil terbesar di dunia yaitu di Australia, USA, New Zeland. Permaslahan terkait wacana MBM yaitu sebab MBM tersebut import maka dikhawatirkan materi dasar dari MBM tersebut telah terkotori penyakit menyerupai anthrax atau penyakit lisan dan kuku. Solusi untuk mengatasi permasalahan MBM yaitu meningkatkan kualitas produk lokal, membatasi ketergantungan akan import.

Bungkil Kelapa

Bungkil kelapa yaitu sisa sampingan dari proses pembuatan minyak kelapa. Komposisi dari bungkil kelapa yaitu sebagai berikut :

– materi kering : 88,5% – serat garang : 15,38%

– bubuk : 6,36% – BETN : 37,26%

– protein garang : 18,58% – kalsium : 0,08%

– lemak garang : 12,55% – posfor : 0,52%

harga per kg dari bungkil kelapa yaitu Rp.2000. dalam ransum bungkil kelapa digunakan sebanyak 10-15%. Pengahasil terbesar bungkil kelapa di dunia yaitu Indonesia dan di Indonesia yang menjadi pusat penghasil bungkil kelapa terbesar yaitu di kawasan Lampung. Permasalahan utama pada materi pakan ini yaitu kekurangan asam amino lysine dan histidin sehingga pemakaiannya untuk ternak monogastrik perlu diperhatikan keseimbangan asam aminonya. Dengan protei garang yang umunya 20% belum sanggup dimanfaatkan secara optimum. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini yaitu dengan fermantasi menggungkan Aspergilus niger untuk meningkatkan kecernaannya. Penambahan urea atau ZA untuk meningkatkan kandungan protein.

Bungkil Inti Sawit

Ada dua tahap pengolahan kelapa sawit. Tahap pertama pengolahan sawit dari buah sawit yang menghasilkan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), inti kelapa sawit, serat kelapa sawit dan lampung kelapa sawit. Tahap kedua yaitu pengolahan inti sawit yang akan menghasilkan minyak inti sawit dan bungkil kelapa sawit. Bungkil inti sawit sanggup diberikan sebanyak 20% pada unggas dan babi dan 30-40% pada ruminansia.

Bahan pakan Sumber Vitamin dan Mineral

Berikut ini yaitu hasil organoleptik beberapa materi pakan yang menjadi sumber vitamin dan mineral :
Bahan pakan Warna Tekstur Bau Rasa Sumber
Premix Coklat muda Agar Halus Pellet ikan Pahit Vitamin
Lime stone Krem Sangat halus Kapur Hambar Mineral
DCP Putih Halus Susu Hambar Mineral
Garam Putih Kristal Air laut Asin Mineral

Premix

Premix sangat berkhasiat untuk kesehatan ertumbuhan dan produksi ternak yang optimal. Premix dilihat dari adonan mengembangkan macam mineral, makro ingredient ( materi penyerta yang disatukan dalam suatu materi pembawa yang diencerkan ). Premix terbagi menjadi tiga :

1). Premix V-M yaitu feed supplement yang mengandung vitamin dan mineral

2). Premix V-A yaitu feed supplement yang mengandung vitamin dan antibiotic

3). Premik V-A-M yaitu feed supplement yang mengandung vitamin, mineral dan antibiotic.

Contoh premix yaitu
top mix mengandung 12 macam vitamin ( A,D,E,K, Bkomplek ), metionin, dan lysine ( Mn, Fe, Zn, Co, dan Cu ) dan anti oksidan BHT.
Diamix mengandung vitamin A,D,E,K,B komplek, metionin,( Fe,Mg, Mo, Ca, Zn, Co,Cu ), antioksidan.
Mineral B12 mengandung CaCO3, FeSO4, Mn, SO4, KI, CuSO4 serta B12 ( sianokobalanin ).

Komposisi zat-zat masakan pada premix A yaitu sebagai berikut :

– vitamin A : 10.000.000 IU – vitamin B12 : 4.000 mg

– vitamin D : 1.000.000 IU – DL-Metionin : 227.000 mg

– vitamin E : 7.000 mg – antioxidant : 125.000 mg

– vitamin K3 : 1.000 mg – Mg : 50.000 mg

– vitamin B1 : 1.000 mg – Fe : 10.000 mg

– vitamin B2 : 6.000 mg – Cu : 2.000 mg

– vitamin B6 : 500 mg – Mn : 15.000 mg

– Niacin : 10.000 mg – Zn : 10.000 mg

– Panthothenic acid : 500 mg – I : 100 mg

– Choline cloriene : 10.000 mg

Penggunaan premix dalam ransum hanya sebesar 0,4%. Perusahaan yang memproduksi premix dintaranya P.T. Priter Indonesia, Jakarta, Under Authority – Pritzer Inc, New York, USA. Harga perkilo dari premix yaitu Rp. 16.000. permasalahan yang dihadapi materi pakan ini diantaranya yaitu masih importnya produk ini sertq harganya masil relative mahal. Solusi yang ditawarkan yaitu pengoptimalan sumber vitamin dan mineral alami serta pengefisienan pemakaian.

DCP

Komponen kimia dari DCP diantaranya :

– posfat : 18%

– kalsium : 24%

– Pb : 0,003%

– As : 0,003%

– F : 0,15%

Harga dari DCP sebesar 1,200$/ ton. DCP dalam ransum hanya digunakan sebanyak 5 %. Sentra penghasil utama yaitu China dan Thainland. Permasalahan utama untuk materi pakan ini yaitu Indonesia masih import DCP. Solusinya antar lain Indonesia harus sanggup memproduksi DCP sendiri atau mengganti dengan materi pakan yang kandungannya sama.

Kapur ( CaCO3 )

Kapur merupakan sumber kalsium bagi ternak. Penghasil kapur terbesar yaitu Indonesia dengan Padalarang, Bandung sebagai tempat pusat produksi yang cukup besar. Harga kapur yaitu Rp. 190/kg. kapur terbagi dalam dua ukuran yaitu ukuran 60 mesh dan 30 mesh. Dalam bentuk granular 1mm, 2-3mm, 3-5mm. Kapur mengandung 36-40% kalsium. Penggunaan dalam ransum 0,43% pada sapi dara. Permasalahan pada kapur antara lain penggunaan yang berlebihan pada takaran tinggi tanpa diikuti phosphor menimbulkan presipitasi garam kalsium pada banyak sekali jaringan terutama ginjal. Solusinya yaitu dengan penambahan Phospor.

Garam ( NaCl )

Komposisi kimia dsaari garam yaitu Na sebesar 39,34% dan Cl sebesar 60,66%. Harga perkilo dari garam yaitu Rp. 300. Garam digunakan dalam ransum sebanyak 0,25-0,5%). Sentra penghasil garam terbesar di Indonesia yang terletak di kawasan Madura sedangkan untuk penghasil garam terbesar di Dunia yaitu China. Permasalahan produksi konsumsi nasional garam mencapai 1,7 juta ton/ tahun. Sedangkan ketika ini produksi nasional hanya mencapai 1,2 ton/ tahun. Untuk mengatasi defisiensi mineral dimana mineral ini dalam ternak tidak disimpan dalam badan sebab sebagian besar terdapat di dalam cairan tubuh. Sehingga dengan komposisi yang mengandung mineral esensial Na dan Cl menciptakan kita harus memperlihatkan garam pada ternak.

0 Response to "Jenis Dan Kandungan Gizi Materi Pakan Ternak"

Total Pageviews