Latest News

Cara Mengetahui Sapi Bunting Atau Tidak, Test Asam Sulfat

Bagaimana cara mengetahui sapi sudah bunting atau belum, apakah jadwal IB sudah berhasil?
Seorang breeder atau peternak sapi yang mengembangbiakkan sapi indukan untuk diambil pedetnya tentu menginginkan sapi indukan yang di IB atau dikawinkan sanggup diketahui dengan cepat kebuntingannya. Karena dengan semakin cepat kebuntingan sapi diketahui akan semakin memperpendek calving interval lantaran kalau dari awal sapi diketahui tidak bunting sehabis di IB tanpa harus menunggu 3 -4 bulan sanggup pribadi di lakukan IB ulang (repeat IB).
Tanda-tanda sapi bunting, sapi hamil, cara cek kebuntingan, sapi birahi, usang kebuntingan, umur induk bunting, umur sapih pedet, kolostrum, deteksi kebuntingan induk sapi
Deteksi kebuntingan sapi pakai metode apa yang paling cepat sanggup dilakukan? Jika memakai palpasi rectal paling cepat 2 - 3 bulan sehabis IB / dikawinkan maka sapi gres sanggup dicek kebuntingannya. Jika palpasi rectal dilakukan kurang dari dua bulan sehabis ternak sapi di IB akan sulit mendeteksi kebuntingannya. Lantas adakah metode lain yang gampang diterapkan, murah biayanya dan tanpa perlu keahlian khusus menyerupai palpasi rectal? Berikut salah satu solusi jawabannya:
Prinsip kerja deteksi kebuntingan memakai asam sulfat ialah akan mengkremasi zat organik dalam hal ini hormone yang terdapat pada urine sapi bunting. Partodihardjo (1992), menyatakan larutan 2 ml urine ditambah 10 ml aquadest kemudian dibakar dengan 15 ml asam sulfat pekat akan menimbulkan gas fluorescence di permukaan cairan. Gas tersebut timbul lantaran adanya hormon esterogen di dalam urine.



Sebenarnya ada satu metode lagi yang sanggup dilakukan dengan waktu lebih cepat yaitu antara hari ke 24 - 32 sehabis dikawinkan/IB. Metode dimaksud dengan memakai asam sulfat alias secara kimiawi, meskipun tampaknya cara ini untuk ketika ini kurang terkenal kalau dibandingkan dengan palpasi rectal.


Metode deteksi kebuntingan secara kimiawi dengan memanfaatkan asam sulfat (H2SO4)

Dilansir dari situs ripk78.blogspot.com, berdasarkan Partodihardjo (1992), asam sulfat sanggup dipakai untuk deteksi kebuntingan pada ternak. Ditambah Satriyo (2001), metode deteksi ini telah diterapkan untuk mendeteksi kebuntingan ternak sapi, di dalam urine sapi yang sedang bunting mengandung hormon estrogen yang dihasilkan oleh plasenta.

Penggunaan asam sulfat untuk deteksi kebuntingan menjadi alternative yang murah dan gampang dilakukan, tanpa harus mempunyai keterampilan khusus. Semua orang tampaknya sanggup melaksanakan test kebuntingan sapi dengan metode ini, hanya perlu hati-hati ketika memakai asam sulfat pekat lantaran sifatnya yang keras dan sanggup "membakar" kulit anda.


Prinsip kerja deteksi kebuntingan memakai asam sulfat ialah akan mengkremasi zat organik dalam hal ini hormone yang terdapat pada urine sapi bunting. Partodihardjo (1992), menyatakan larutan 2 ml urine ditambah 10 ml aquadest kemudian dibakar dengan 15 ml asam sulfat pekat akan menimbulkan gas fluorescence di permukaan cairan. Gas tersebut timbul lantaran adanya hormon esterogen di dalam urine.

Hormon esterogen diproduksi kalau seekor ternak telah mengalami perkawinan dan berada pada proses kebuntingan. Ditambah oleh Illawati (2009), penggunaan volume asam sulfat pekat 0.5 ml yang lebih efektif untuk deteksi kebuntingan. Penggunaan asam sulfat pekat 0.5 ml menghasilkan warna yang berubah dari kuning muda menjadi keunguan ini mengambarkan kebuntingan yang jelas.

Cara memakai asam sulfat (H2SO4) sebagai berikut :
  • Siapkan alat dan materi yaitu : gelas minum beling bening (tanpa gambar), kertas putih sebagai bantalan gelas dan batang pengaduk. Bahan yang digunakan; urine sapi/kambing/domba yang gres (1 – 2 cc), air aquadest steril/air mineral (10 cc) dan asam sulfat (H2SO4)/ sanggup pula memakai air accu (accu zur) (1cc).
  • Taruh gelas beling bening diatas sehelai kertas putih.
  • Tampunglah urine segar ketika kencing pribadi dalam wadah yang bersih. Merangsang kencing ternak sapi : siram punggung ternak dengan air dan tunggu beberapa saat. Merangsang kencing kambing/domba : bekep lisan ternak hingga meronta dan tunggu beberapa saat.
  • Ambil 2 cc urine tersebut dan masukkan dalm gelas beling bening.
  • Tambahkan sebanyak 10 cc air aquadest steril/air mineral, kemudian aduk merata.
  • Tambahkan cairan air aki / Asam Sulfat/H2SO4 sebanyak 1 cc.
  • Aduk hingga rata dan kemudian tunggu 5- 10 menit.
Yang perlu diamati ialah apakah urine tersebut berubah warna atau tidak, kalau urine berubah warna dari kuning menjadi keungunan berarti ternak tersebut bunting, sebaliknya bila tidak terjadi perubahan warna maka ternak tersebut tidak bunting. Semakin pekat larutan H2SO4 yang dipakai maka perubahan warna yang terjadi akan semakin cepat.

Deteksi kebuntingan ini sanggup dilakukan pada hari ke-24 hingga 32 sehabis perkawinan. Sedangkan deteksi kebuntingan yang umum dilakukan kini ialah dengan palpasi per rectal yang sanggup dilakukan 2-3 bulan sehabis perkawinan/inseminasi dan semakin sempurna dengan bertambahnya umur kebuntingan. Makara kalau anda sudah tidak sabar ingin tahu sapi anda bunting atau tidak sementara gres di IB atau dikawinkan sebulan lalu, cobalah cara deteksi dengan memakai asam sulfat ini. Selamat mencoba.

Pertanyaan yang menggelitik penulis ketika ini ialah adakah yang pernah mencoba test kebuntingan sapi memakai "Pregnant Test" untuk insan yang banyak dijual bebas di apotik dan supermarket? Silahkan para expert, atau yang sudah pernah mencoba menyebarkan pengalamannya di kolom komentar dibawah artikel ini mudah-mudahan sanggup bermanfaat buat pembaca yang lain.

Jika Ingin tahu umur kebuntingan sapi silakan Baca Juga: Ingin Tahu Sapi Bunting atau Tidak? Lakukan Palpasi Rectal...

Pustaka

Illawati, R.W., dkk., 2012. Efektifitas Dan Akurasi Penggunaan Erbagai Dosis Asam Sulfat (H2SO4) Pekat Dibandingkan Palpasi Per Rektal Terhadap Uji Kebuntingan Ternak Sapi. Program Pascasarjana Ilmu Ternak Universitas Andalas

Partodihardjo. S, 1992. Imu Reproduksi Hewan, Mutiara Sumber Widya. Jakarta.

Satriyo, U. 2001. Deteksi Kebuntingan dengan Air Aki. Majalah Infovent. Edisi 086 September. Jakarta.


Illawati, R. W. 2009. Efektifitas Penggunaan Berbagai Volume Asam Sulfat pekat (H2SO4) untuk Menguji Kandungan Estrogen dalam Urine Sapi Brahman Cross Bunting. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian. Sijunjung.

0 Response to "Cara Mengetahui Sapi Bunting Atau Tidak, Test Asam Sulfat"

Total Pageviews