ULAT JERMAN. Salah satu jenis Pakan Burung kicau yang berkualitas dan mempunyai kandungan nutrisi yang cukup tinggi ialah ulat jerman. Jenis ulat pakan burung ini mempunyai ukuran yang sedikit lebih besar dan panjang kalau dibandingkan dengan ulat hongkong yang sudah terlebih dahulu terkenal di kalangan kicau mania tanah air.
Bagaimana Cara Mengembangbiakkan Ulat Jerman Untuk Pakan Burung Kicau?
Cara Budidaya Ulat Jerman, Pakan Burung dan Pakan Lele / Ikan Bernutrisi Tinggi
Ulat jerman mempunyai panjang badan sekitar 6 cm, atau lebih besar daripada ulat hongkong. Perilaku makannya juga jauh berbeda. Kalau ulat hongkong kurang aktif dalam menyantap pakan, dan cepat bermetamorfosis kepompong, tidak demikian halnya dengan ulat jerman.
Ulat jerman terkenal sangat rakus. Ia sanggup memakan pakan apapun yang disediakan. Selain itu, ulat jerman juga tak terlalu cepat berubah menjadi kepompong, sehingga sanggup bertahan lebih usang dikala Anda membelinya sebagai persediaan pakan burung.
Siklus hidunya memang lebih usang daripada ulat hongkong. Umurnya sanggup mencapai 1 tahun, dan hanya akan menjadi kepompong kalau dipisahkan dari larva lainnya. Bandingkan dengan siklus ulat hongkong yang segera menjadi kepompong dalam waktu 12 – 50 hari.
Berikut beberapa persiapan alat dan materi serta langkah-langkah untuk memulai budidaya ulat Jerman yang diluar negeri bahakan sudah dijadikan semacam kudapan untuk dimakan insan alasannya ialah kandungan nutrisi dan proteinnya yang diyakini sangat tinggi.
KOTAK ULAT / KUMBANG JERMAN
Kotak Kumbang yang berukuran 38 x 58 cm dan tinggi 12 cm tersebut biasanya diisi dengan Kumbang Jerman sebanyak maksimal 500 ekor. Dengan demikian kebutuhan kotak Kumbang Jerman diadaptasi dengan jumlah Kumbang Jerman yang akan diternak.
Adapun tumpuan Kotak Kumbang Jerman ialah sbb:
Sedangkan kotak Ulat Jerman biasanya berukuran 40 x 60 cm dengan tinggi 12 cm yang terbuat dari papan/ sirap, triplek untuk alasnya serta lakban. Kebutuhan kotak Ulat Jerman ini setiap kotak Kumbang jerman ialah 4 buah untuk setiap panen per 15 hari. Jika dibentuk panenan per 15 hari, maka selama produksi 3 bulan ( 90 hari ) diperlukan 90/15 x 4 kotak = 24 buah kotak, sehabis kotak ke 24 digunakan, panenan berikutnya sudah memakai kotak pertama alasannya ialah kotak pertama sebanyak 4 kotak sudah harus dijual. Kaprikornus kalau peternak akan beternak Kumbang Jerman sebanyak 5 ratus ekor, maka kebutuhan kotak ulatnya ialah 500/500 ekor x 24 kotak = 24 kotak.
Adapun tumpuan kotak Ulat jermannya ialah :
Selanjutnya Kebutuhan sangkar / rak untuk masing2 kotak ulat jerman sanggup dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruangan yang akan digunakan. Pada rak kotak ini tinggi setiap ruangan minimal 16 cm, sehingga terdapat sirkulasi udara yang lebih baik. Bahan rak sanggup dibentuk dari bambu ataupun kayu.
Contoh rak ialah sebagai berikut :
PEMISAHAN TELUR KUMBANG JERMAN.
PEMBERIAN MAKANAN.
Pemberian pakan pada Kumbang jerman minimal diatas kawat ram 1 cm, sehingga kawat ram tertutup dan tidak menjadikan goresan dengan kumbang jermannya. Pemberian pakan tambahannya diadaptasi dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Sedangkan minuman yang terbaik untuk kesehatan Kumbang Jermannya ialah irisan waluh kuning, sedangkan lainnya sekali – kali saja. Untuk pakan ulat jerman yang telah dipisahkan dari Kumbang Jerman maksimal 3 cm dari ganjal kotak dan minuman yang diberikan tergantung materi yang ada dengan irisan tipis dan setiap kotak diisi irisan maksimal 8 irisan saja untuk kebutuhan 2 hari, atau kalau dianggap kurang sanggup diberikan suplemen secukupnya.
Makanan dianggap telah habis ketika warna makanan sudah terlihat berwarna kehitam-hitaman, berarti itu ialah kotoran ulat jerman, maka perlu ditambahkan makanan di masing-masing kotak dengan 2 ons makanan saja, alasannya ialah lebih baik menambahkan pada waktu berikutnya daripada kelebihan. Jika dianggap kotoran sudah cukup banyak, maka sebaiknya segera dikurangi dengan cara mengayak kotoran terlebih dahulu dari ulatnya, dan mengembalikan kotoran kedalam kotak dengan maksimal kotoran 2 ons saja. Kotoran ini harus tetap ada pada masing-masing kotak, alasannya ialah ulat jerman akan mencicipi bahwa daerah / kotak yang ditempati ulat ialah habibatnya.
Mengenai kotoran yang sudah tidak dipakai lagi sebaiknya dikumpulkan dalam zak atau media apapun alasannya ialah intinya kotoran ulat jerman ini sanggup dimanfaatkan untuk media pupuk organik, sehingga sanggup dimanfaatkan untuk flora yang dimiliki menyerupai jeruk, padi, cengkeh, bunga dan sebagainya.
Adapun gambar santunan pakan dan minum kumbang jerman maupun ulat jerman ialah sbb :
B. Kotak Kumbang & Ulat Jerman.
C. Minuman Kumbang & Ulat Jerman.
D. Sirkulasi Udara.
E. Lokasi Kumbang dan Pembesaran Ulat Jerman.
ANALISA USAHA BETERNAK KUMBANG JERMAN.
Sebagaimana dijelaskan dimuka bahwa kapasitas produksi kumbang jerman setiap 10 hari ialah sebesar 1% s/d. 1,05 % atau kalau 15 hari ialah sebesar 1,5 % - 1,6 % dari jumlah kumbang jerman yang diternak, artinya kalau dalam perhitungan analisa perjuangan ini dianggap beternak 5.000 ekor kumbang dengan masa hidup 2 tahun
Bagaimana Cara Mengembangbiakkan Ulat Jerman Untuk Pakan Burung Kicau?
Cara Budidaya Ulat Jerman, Pakan Burung dan Pakan Lele / Ikan Bernutrisi Tinggi
Ulat jerman mempunyai panjang badan sekitar 6 cm, atau lebih besar daripada ulat hongkong. Perilaku makannya juga jauh berbeda. Kalau ulat hongkong kurang aktif dalam menyantap pakan, dan cepat bermetamorfosis kepompong, tidak demikian halnya dengan ulat jerman.
Ulat Jerman |
Siklus hidunya memang lebih usang daripada ulat hongkong. Umurnya sanggup mencapai 1 tahun, dan hanya akan menjadi kepompong kalau dipisahkan dari larva lainnya. Bandingkan dengan siklus ulat hongkong yang segera menjadi kepompong dalam waktu 12 – 50 hari.
Berikut beberapa persiapan alat dan materi serta langkah-langkah untuk memulai budidaya ulat Jerman yang diluar negeri bahakan sudah dijadikan semacam kudapan untuk dimakan insan alasannya ialah kandungan nutrisi dan proteinnya yang diyakini sangat tinggi.
KOTAK ULAT / KUMBANG JERMAN
Kebutuhan kotak terdapat dua macam, yaitu kotak untuk wadah / daerah Kumbang Jerman dan kotak untuk wadah / daerah Ulat Jermannya. Adapun ukuran kotak untuk daerah Kumbang Jermannya mempunyai selisih minimal 2 cm baik panjang maupun lebarnya dari kotak daerah Ulat Jermannya. Artinya kalau kotak untuk Ulat Jerman berukuran contohnya 40 x 60 cm, maka ukuran kotak untuk Kumbang Jerman ialah 38 x 58 cm. Hal ini dimaksudkan semoga kotak Kumbang sanggup masuk kedalam kotak Ulat jermannya. Sedangkan tinggi kotak ialah minimal 12 cm.
Kotak Kumbang yang berukuran 38 x 58 cm dan tinggi 12 cm tersebut biasanya diisi dengan Kumbang Jerman sebanyak maksimal 500 ekor. Dengan demikian kebutuhan kotak Kumbang Jerman diadaptasi dengan jumlah Kumbang Jerman yang akan diternak.
Adapun tumpuan Kotak Kumbang Jerman ialah sbb:
Sedangkan kotak Ulat Jerman biasanya berukuran 40 x 60 cm dengan tinggi 12 cm yang terbuat dari papan/ sirap, triplek untuk alasnya serta lakban. Kebutuhan kotak Ulat Jerman ini setiap kotak Kumbang jerman ialah 4 buah untuk setiap panen per 15 hari. Jika dibentuk panenan per 15 hari, maka selama produksi 3 bulan ( 90 hari ) diperlukan 90/15 x 4 kotak = 24 buah kotak, sehabis kotak ke 24 digunakan, panenan berikutnya sudah memakai kotak pertama alasannya ialah kotak pertama sebanyak 4 kotak sudah harus dijual. Kaprikornus kalau peternak akan beternak Kumbang Jerman sebanyak 5 ratus ekor, maka kebutuhan kotak ulatnya ialah 500/500 ekor x 24 kotak = 24 kotak.
Adapun tumpuan kotak Ulat jermannya ialah :
Selanjutnya Kebutuhan sangkar / rak untuk masing2 kotak ulat jerman sanggup dibentuk sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruangan yang akan digunakan. Pada rak kotak ini tinggi setiap ruangan minimal 16 cm, sehingga terdapat sirkulasi udara yang lebih baik. Bahan rak sanggup dibentuk dari bambu ataupun kayu.
Contoh rak ialah sebagai berikut :
PEMISAHAN TELUR KUMBANG JERMAN.
Pemisahan telur kumbang jerman dari kumbang jerman dilakukan maksimal 15 hari produksi, untuk selanjutnya pemisahan telur yang sudah menjadi ulat jerman pada usia 1 bulan, dimana setiap kotak ukuran 40 x 60 cm dibagi menjadi dua kotak, dan pemisahan yang berikutnya ketika ulat jerman telah berusia 2 bulan setiap kotak ulat jerman dibagi menjadi dua kotak lagi.
Untuk setiap kali pemisahan sebaiknya memakai alat penyaring / ayakan dengan ukuran yang disesuaikan, dan sedapat mungkin ukuran ulatnya mempunyai besar yang sama.
Adapun tumpuan ayakan yang dipakai untuk pemisahan ulat ialah :
Untuk setiap kali pemisahan sebaiknya memakai alat penyaring / ayakan dengan ukuran yang disesuaikan, dan sedapat mungkin ukuran ulatnya mempunyai besar yang sama.
Adapun tumpuan ayakan yang dipakai untuk pemisahan ulat ialah :
PEMBERIAN MAKANAN.
Makanan yang diberikan kepada Kumbang Jerman maupun Ulat Jerman yang utama ialah Polard gandum dan sanggup juga ditambahkan BR 5 ( pakan ayam ) dengan gabungan antara polard gandum dengan BR 5 berbanding 2 : 1 .Sedangkan sebagai media minumnya diberikan antara lain irisan waluh kuning,wortel, pepaya mentah, ketela pohon, manisah, semangka, melon dan beberapa buah2an yang banyak mengandung air.
Pemberian pakan pada Kumbang jerman minimal diatas kawat ram 1 cm, sehingga kawat ram tertutup dan tidak menjadikan goresan dengan kumbang jermannya. Pemberian pakan tambahannya diadaptasi dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Sedangkan minuman yang terbaik untuk kesehatan Kumbang Jermannya ialah irisan waluh kuning, sedangkan lainnya sekali – kali saja. Untuk pakan ulat jerman yang telah dipisahkan dari Kumbang Jerman maksimal 3 cm dari ganjal kotak dan minuman yang diberikan tergantung materi yang ada dengan irisan tipis dan setiap kotak diisi irisan maksimal 8 irisan saja untuk kebutuhan 2 hari, atau kalau dianggap kurang sanggup diberikan suplemen secukupnya.
Makanan dianggap telah habis ketika warna makanan sudah terlihat berwarna kehitam-hitaman, berarti itu ialah kotoran ulat jerman, maka perlu ditambahkan makanan di masing-masing kotak dengan 2 ons makanan saja, alasannya ialah lebih baik menambahkan pada waktu berikutnya daripada kelebihan. Jika dianggap kotoran sudah cukup banyak, maka sebaiknya segera dikurangi dengan cara mengayak kotoran terlebih dahulu dari ulatnya, dan mengembalikan kotoran kedalam kotak dengan maksimal kotoran 2 ons saja. Kotoran ini harus tetap ada pada masing-masing kotak, alasannya ialah ulat jerman akan mencicipi bahwa daerah / kotak yang ditempati ulat ialah habibatnya.
Mengenai kotoran yang sudah tidak dipakai lagi sebaiknya dikumpulkan dalam zak atau media apapun alasannya ialah intinya kotoran ulat jerman ini sanggup dimanfaatkan untuk media pupuk organik, sehingga sanggup dimanfaatkan untuk flora yang dimiliki menyerupai jeruk, padi, cengkeh, bunga dan sebagainya.
Adapun gambar santunan pakan dan minum kumbang jerman maupun ulat jerman ialah sbb :
PENGAMANAN KUMBANG DAN ULAT JERMAN.
A. Rak Kotak Kumbang & Ulat Jerman.
Rak kotak harus diamankan dari semut dengan cara setiap tiang penyangga rak diberikan wadah dibawahnya yang berisikan oli dengan keinginan semut tidak naik kedalam kotak kumbang maupun ulat jerman. Binatang lain menyerupai contohnya tikus harus diwaspadai, sebaiknya gunakan jebakan tikus setiap dikala pada tempat-tempat tertentu sehingga hingga tidak ada lagi tikus di lokasi kumbang dan ulat jerman.
B. Kotak Kumbang & Ulat Jerman.
Kotak Kumbang dan kotak Ulat jerman sebaiknya diberikan epilog berupa kassa plastik dengan keinginan cecak tidak masuk, alasannya ialah cecak juga akan memakan kumbang maupun ulat jerman, dan bahkan cenderung akhir ulah si cecak kumbang banyak yang mati alasannya ialah dibunuh oleh cecak. Disamping itu perlu juga disetiap kotak kumbang maupun ulat jerman diberikan pelepah / debok pisang gajih disetiap sisi ( kiri dan kanan di dalam kotak ) yang memanjang dengan ukuran 5 s/d. 7 cm panjang 50 cm dalam rangka menjaga kelembaban dan perembesan panas didalam kotak.
C. Minuman Kumbang & Ulat Jerman.
Yang perlu diwaspadai ialah kebersihan dari minuman baik kumbang maupun ulat jerman yang berupa buah2an yang diperkirakan mengandung insektisida, oleh alasannya ialah itu sebaiknya sebelum diberikan kepada kumbang dan ulat jerman harus dicuci higienis terlebih dahulu gres di iris dan diberikan sebagai minuman. Dengan demikian akan sanggup mencegah terjadinya ajal pada kumbang maupun ulat jerman.
D. Sirkulasi Udara.
Sirkulasi udara dalam ruangan daerah beternak seyogyanya cukup bebas, sehingga sanggup menunjukkan temperatur yang jauh lebih normal. Namun demikian perubahan cuaca yang ekstrem dikala ini harus pula disikapi dengan kewaspadaan yang tinggi, contohnya dengan menempatkan alat temperatur untuk mengetahui suhu udara di lokasi dan perlu pula disiapkan alat penggagas udara ( kipas angin ).
E. Lokasi Kumbang dan Pembesaran Ulat Jerman.
Jika memungkinkan sebaiknya lokasi bertelurnya Kumbang terpisah dengan lokasi pembesaran ulat Jermannya, hal ini sebagai antisipasi kalau terdapat virus pada ulat jermannya tidak hingga mengganggu kegiatan kumbang jerman untuk bertelur. Dan pada awal beternak sebaiknya lokasi, rak, kotak kumbang maupun kotak ulat jerman harus steril dari banyak sekali kemungkinan virus, basil dan semacamnya dengan cara menyemprot dengan materi pembunuh basil yang dianggap baik dan dilakukan sebulan sekali.
ANALISA USAHA BETERNAK KUMBANG JERMAN.
Sebagaimana dijelaskan dimuka bahwa kapasitas produksi kumbang jerman setiap 10 hari ialah sebesar 1% s/d. 1,05 % atau kalau 15 hari ialah sebesar 1,5 % - 1,6 % dari jumlah kumbang jerman yang diternak, artinya kalau dalam perhitungan analisa perjuangan ini dianggap beternak 5.000 ekor kumbang dengan masa hidup 2 tahun
Video Tentang Ulat Jerman:
Referensi:http://ulatjermanblitar.blogspot.com
0 Response to "Beternak Ulat Jerman: Cara Memelihara Dan Budidaya Ulat Jerman Sebagai Pakan Ternak Dan Ikan"