Latest News

Burung Perkutut, Bunyi Gung Dan Mitos Yang Mengiringinya

Suara burung perkutut pernah menjadi bunyi burung yang paling terkenal pada jamannya. Selain alasannya ialah keindahannya, akidah mitos masyarakat jaman dulu sangat kental melingkupi jenis burung yang berjulukan perkutut ini. Bahkan dalam masyarakat Jawa, ada akidah yang dapat menaikkan posisi seseorang dalam sebuah komunitas kalau dapat mempunyai jenis perkutut tertentu.

Burung Perkutut (foto by Wikipedia.org)
"Hur - Kete - Kuk" Adalah Suara Khas dan Umum dari Jenis Burung Perkutut Jika Di Eja Secara Sederhana

Memang akidah magis pada burung perkutut dikala ini sudah mulai pudar seiring kesadaran masyarakat. Suara burung perkutut dikala ini tidak ada beda dengan bunyi burung kicau lainnya tanpa ada suplemen magisnya.
Untuk Download MP3 Suara Burung Perkutut Manggung, Silakan KLIK DISINI

Bagi penggemar burung perkutut, irama manggung burung perkutut dapat dibedakan menjadi banyak sekali macam irama yang bagi orang awam susah dibedakan.
Perkutut jawa ialah spesies burung dalam suku Columbidae, dari genus Geopelia. Burung ini merupakan jenis burung pemakan biji-bijian saja, akan tetapi tidak tertutup kemungkinan kalau burung ini juga memakan serangga di habitat aslinya. Menurut Wikipedia, Nama ilmiah burung perkutut adalah: Geopelia striata.
Menurut sebuah buku kuno yang khusus membahas ihwal burung perkutut, pada dikala manggung, bunyi burung perkutut menjadi 3 bagian. Yaitu bunyi depan (pengajeng / angkatan), bunyi tengah (penengah/pukulan), dan bunyi ujung (dawah / pembuang). Ketiga bab bunyi ini kalau dieja secara sederhana berbunyi : “Hur- kete – kuk”. Dari ketiga bab bunyi ini, bunyi tengah (“kete”) boleh tidak ada atau tidak terdengar. Tapi bunyi depan dan bunyi ujung belakang mutlak harus ada. Karena tak ada burung perkutut yang berbunyi :” Hur – kete” atau “Kete – kuk” saja. Sedang perkutut yang berbunyi :”Hur – kuk” banyak ditemukan, contohnya perkutut bangkok. (sumber: Buku Kawruh Peksi Berkutut ditulis tangan dengan abjad Jawa oleh R.W Padmodiprodjo pada zaman Belanda).
Salah satu mitos yang ada pada jenis perkutut yang disebut Perkutut Lurah. Sesuai namanya, perkutut jenis ini sering dipelihara orang-orang yang mempunyai kedudukan. Perkutut lurah ini dipercaya dapat memancarkan aura kewibawaan bagi sang pemilik. Dan hingga dikala ini mitos ini juga hanya sekedar mitos alasannya ialah memang tidak ada bukti valid, akidah menyerupai ini juga sudah mulai pupus di masyarakat jaman now.
Cara Membedakan Perkutut Jantan dan Betina Ciri burung perkutut jantan apabila diperhatikan punya raut muka yang berangasan dengan sorot matanya yang terlihat tajam. Tak hanya itu saja, burung perkutut juga mempunyai ekor yang panjang serta bentuk kepala yang cenderung kecil. Selain itu, perkutut jantan juga mempunyai paruh yang panjang, dan juga melengkung tipis. Secara menyeluruh burung perkutut jantan punya postur yang relatif lebih besar.

Jika diamati dari tingkah laris seksualnya, burung perkutut jantan akan berbunyi sambil menganggukkan kepalanya di bersahabat burung yang betina. Lalu untuk ciri burung perkutut yang betina salah satunya yaitu raut muka yang sayu. Selain itu bab kulit yang melingkar pada area mata terlihat tipis serta warna bulu kepalanya terkesan lebih gelap.

Selain itu, bentuk kepala cenderung bulat dan juga mempunyai ekor yang lebih pendek. Secara menyeluruh bila diamati ukuran badan perkutut betina terlihat lebih kecil dari pada burung perkutut yang jantan.

0 Response to "Burung Perkutut, Bunyi Gung Dan Mitos Yang Mengiringinya"

Total Pageviews